Selasa, 26 Mei 2020

Dibalik jendelah pesawat

Malama itu mlam terakhir kita bercinta,dalam gesekan pesan singkatan,cinta dan sayang.
Namun dibalik perhatian dan kemanjaan itu,sebenarnya ada maksud perpisahan yang diam-diam kulantunkan tanpa sepengetahuanmu.

Kata singkat itu mengikiskan hati teriris hati oleh kata bukanlai pisau.
Berjanji ku'ucapkan dengan paksaan dalam linagan air mata.

Saat pagi kembali menyapa
Fajar indah bersinar oleh sang surya
Kini pesawat landas bersandar pada bandara,barang bawaan saya telah tersiapkan ,kini hanyalah tunggu waktu keberangkatan,
Ah air mata kini semakin berjalma 
Menangis terasa tiada henti.

Tibahlah sudah waktu 
 harus berpisah dengan dia dan mereka
Aku semakin tersesak tersiksa oleh hati yang layu.
Semakin kudiam semakin ku tersiksa.
Sebelum berangkat kubuka ponsel,
Kutemukan kata yang seperti biasa sapaanmu,sayang.

Semakin ku teringat akan dia
Namun kini aku harus berangkat,
Setelah sampai diatas pesawat 
Saat tempat dudukkupun dibalik jendelah pesat itu.dan tiba waktunya pesawat lepas landas dan keberangkatan kini meraju 
Aku seperti dipukul dengan ribuan duri seakan badan lelah.

Saat saya tibah di tempat tujuan 
Adakah dia menyapa lagi hay syg .
Hingga saat itupun dia belum tau
Dan saatnya ku memberitahukannya,
      Sayang maaf saya ada dijogja
Dan kata terakhir dia adalah
Kenapa engkau tegah pergih disaat saya membutuhkan mu saat ini,
Dan percakapan semakin memanas dengan jutaan sedih air mata.

Maaf sayang saya ada dibiara 
Dan akhir kata kita hilang kabar 
Dan menangis dalam sunyian pedih✍️☕

Tidak ada komentar:

Posting Komentar