Rabu, 20 Mei 2020

Puing-puing Rindu

Nuansa pagi kembali menyapa
Dalam rindu ditemani kesabaran
Dalam sepih,ada senjata tahanan musuh.malam tadi kutintakan pada kertas putih bersih,dengan puing-puing keselarasan hati merona.

Salam dalam rindu untukmu suster
Saya rindu padamu.
Senyum dan kasih membara waktu itu semakin terasa kembali hanya dalam ceritaku dalam doa.

Salam rindu untukmu suster
Semakin beranjak waktu,semakin terasa pudar kenangan telah berlalu,
Namun hanya selalu menjadi kekuatanku adalah,pesan dan kesa oleh suster menemani waktu itu,tersenyumlah dan berdoa.

Air mata kepedihan
Tidak pernah kala dengan air mata bahagia,hanya mengingat pada situasi yang berbeda.
Maafkan saya telah menuliskan puisi
Yang terjebak dengan rasa rindu hanya pada puing-puing sanubari.

To:suster ana Sose mc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar