Selasa, 18 Agustus 2020

Hari itu 😇

Hari itu 
Aku datang padamu 
Aku membawakanmu serenteng susu,kuisikan di plastik puti .

Seperti biasanya kalau sudah lama tidak kunjung pasti ena marah.
Jadi saat itu saya sampai di depan rumah ,saya sengaja tidak panggil

Wah ternyata filing saya betul
Saat saya panggil ena tidak jawab 

Saya duduk dan menunggu ena datang dari kebun ,,

Selang beberapa menit 
Ena datang dengan wajah marah betul.

Aduhh saya 
Dalam hati mau omong pertama kata apa ini??

Akhirnya saya tanya kabar duluan
Ena mail naleok ka(ena kabar baik k)
Ena jawab hao naleok(iya baik)

Dan saya kasitau kalo saya bawa susu
Dan itulah percakapan terakhir kali saya dengan ena 
Tak sengaja saya merekamkan vidio singkat .

Senyummu kini terukir nyata 
Hingga pada akhir ajalmu engkau mengakhirkan napas masih dalam pelukanku 
Dan kumelayani ena terakhirkali malam itu sebelum napas terakhir engkau ena saya memberikan segelas air puti ,dan katamu Nona itu engkau memanggilku.

Senyuamnu melatiku kuat
Itu pernah kupuisikan 
Hingga masih lagi ada kata tentangmu Hari itu

Itu adalah judul cerita terakhir kita menjadi kenanggan .

Selamat bahagia di surga ena
Alam barumu kekal bahagia 
Engkau dipanggil pada saat maria diangkat kesurga 
Tanda kasih gaun puti engkau selubungkan bersama bunda maria pun menyebungi mantel birunya.

Engkau menang 
Dalam penjara kejahatan
Engakau dibebaskan 
Karna hari itu ada doa yang mengiringi perjalananmu.

INBATE 18 AGUSTUS 2020

Jumat, 14 Agustus 2020

Didesa itu

Sang gadis desa berselungkan mahkota keunikan dan kecantiakan yang gaga perkasa Namun bukan wajah tapi ketulusan hatinya
Kelopak bola matanya indah dan menawan.
Semakin kuat dirinya hanya mampuh bercerminkan diri pada orang lain tanpa bersuara.

Kisah cinta mulai semenjak menginjak SMA dimana masa itu adalah masa yang paling indah .

Aku hanya menjadi memory
Yanga pernah terluka di tepian desa
Dimana cinta pertama pernah merebut waktu hingga iya lebih menang dari waktu sampai melepas cinta tidak pada waktu yang tepat.

Gadis desa adalah aku 
Yang tertulis  jelas nama pada setiap syair puisi .
Aku bercerita tentang aku
Yang pernah tinggal bersama harapan ,namun kini hanya bersandar pada kenanggan.

Tak pernah lelah bercerita pada waktu,bahkan ,hujan pun turun tak mengenal musim dan waktu.

Agustus menyapa lagi
Hari itu dan bulan ini 
Hanya kasih bertepi asmara 
Cinta sedalam lautan,seluas samudra,

Namun sekarang 
Cinta sesempit lubang jarum
Tiada arti lagi bagimu
Ingat kita pernah mulai dari cinta yang sederhana 
Sampai membagun cinta yang tulus 
Akhirnya tulusmu membelok  pada dia yang menyapamu hingga engkau melupakan yang tulus demi dia yang Tampan.

_Inbate 14 agustus 2020_



Selasa, 11 Agustus 2020

Bahasa Isyarat

Tangan melambai
Diantara jarak yang
Begitu jauh
Sampai Teriakanpun 
Tak sampaikan jelas

Ada apa?
Tangan bergerak
Memberikan arti jawaban 
Aku tidak mengerti.

Dihari itu
Hanya aku dan kamu
Aku setia menyakinkan 
Isyaratanmu itu
Sampai terikan mentari membakarku 
Aku masih bertahan .

Sampai pada kesekian kali 
Jari kelingkimu itu terikat janji
Aku masih belum mengerti
Maksud apa?

dan ungkapn yang terakhir kali
Hingga sampai bunga mawar terpasang indah,pada genggamanmu itu
Akhirnya aku mengerti
Cinta pun terkadang sederhana 
Bagaikan bahasa isyarat
Namun meyakinkan pada setia .


Inbate 11 agustus 2020