Lantera malam menerangi
Dijalan yang kelabui
Takalah ingin merajai
Disana kutemui
Sebuah suratan ini
Di jalanan yang mengelapi
Akan hanya jangkrik berbisikan lagi
Dalaman masih ada suratan
Terlapiskan dua selembaran kertas
Polosan itu ada gambaran
Seuntai bunga yang berkelas
Ada nama yang lupa menulis
Hingga ada sesuatu tulisan bekas
Ada sebuah nama yang kurang jelas
Terisi dalam tulisan kertas
Untuk siapakah surat ini
Coba membuka itu
Ada suara datang lagi
Jangan suratan itu milik ku
Ternyata
Hanya
Ada
Dusta
Lupa kan saja
Aku
Maafkan waktu
Telah terlanjur memilih jama
Untuk siapakah
Boleh aku membuka sebentar
Jangan terlalu lebih
Ada tinta yang mengukir
Jangan terkekang
Hinga harus menang
Karna hati terlengkung
Dalam polesan satu ranjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar